Swiss

Swiss
Engelbergh Juli 2010

Minggu, 08 Agustus 2010

Europe Trip day-12 Roma-Roterdam-Amsterdam

Hari ke duabelas | Roma – Rotterdam - Amsterdam | Kamis 1 Juli 2010

Kami sarapan jam 6.45am mendahului chefnya yang belum datang. Biar begitu sebagian menu sudah terhidang, jadi kami sarapan apa adanya. Jam 71m check out dan langsung ke Termini. KA yang membawa kami ke Airport Fiumicino berangkat 7.22am. Sungguh, nyaris kami ketinggalan.
Di luar dugaan line KA ke airport (line 28) berada sangat jauh di belakang stasiun melebihi jarak Hotel Stromboli ke Sentral Stasiun! Kalaulah kami tidak setengah berlari dan sampai di atas KA dengan nafas yang tersengal-sengal sudah pasti kami ketinggalan!


Sampai di airport tidak ada kesulitan. Tinggal setor 3 bagasi dan ambil boarding pass saja karena reservasi seat sudah dilakukan via internet sewaktu di Jakarta (dengan tambahan €7.5 per seat). Penerbangan menggunakan Transavia, anak perusahaan KLM. Roma-Rotterdam ditempuh dalam 2 jam 10 menit. Dari Airport Rotterdam ke Rotterdam Central menggunakan bis no.33, bayar diatas bis @€2.5. Setelah 30 menit sampai di Rotterdam Central. Ke Amsterdam Central kami melanjutkan dengan KA. Kami agak kesulitan mencari hotel Old Quarter yang terletak di Warmoestraat setibanya di Amsterdam Central. Hotel yang dibooking via internet ini menurut informasinya terletak tidak jauh dari Central. Untuk menuju kesana kami melintasi beberapa jalur tram dan juga sepeda. Suasananya mirip di Zurich hanya terkesan lebih semrawut. Perlu ekstra hati-hati untuk melintasi jalan dengan selamat. Menjadi tidak lucu kalau sampai beredar kabar kami tersenggol tram atau terserempet sepeda di Amsterdam.

Di Old Quarter kami disambut resepsionis yang agak ketus, cewek dengan aksen Ingris. Belakangan ketahuan hotelnya memang hotel model Inggris. Lantai bawah dibuat bar (breakfast mengambil tempat disini juga), dengan furniture seba kayu yang divernish gelap, mengingatkan saya pada film-film pada zaman wild-wild west. Hotelnya sendiri ada di atas, kami dapat no.10 yang ada di top floor (lantai 3). Tangganya sempit dan curam. Lemes rasanya karena kami harus mengangkut kopor-kopor yang berat. Kamar quadruple kelihatannya dipaksakan dengan menambah extra bed dan tata ruangnya membuatnya terlihat seperti kapal pecah apalagi setelah kami menempatkan barang kami. Hareurin usik! Lantainya kayu yang kalau diinjek berbunyi ‘krek..kreek..’, tak ada kipas angin. The worst hotel yang kami pilih dalam travelling ini. Sangat tidak direkomendasikan.

Di hotel kami hanya menaruh barang, langsung berangkat menuju kanal untuk berpesiar dengan cruise yang pangkalannya ada di sebrang stasiun Amsterdam Central. Dengan berbekal kartu diskon 10% dari hotel, Lovers cruise yang kami tumpangi berjalan jam 7-8pm menelusuri kanal termasuk sungai Amstel. Perjalanan sangat menyenangkan dengan melihat sekeliling bangunan-bangunan antic khas Belanda, rumah apung di kanal dan jembatan-jembatan yang antik. Banyak pula orang duduk-duduk di pinggir kanal sambil bersantap malam di meja-meja yang digelar café.

Selesai berlayar, kami mampir di supermarket Albert Heijn belanja air mineral dan buah-buahan. Di eropa mesti teliti dalam membeli air mineral kalau tidak bisa bisa salah ambil yang carbonated/ frezante/ sprinkled. Yang ini juga disebut mineral water. Kabarnya di beberapa sumber mata airnya memang ada yang alami sudah carbonated. Makan malam di daerah Damrak, nemu KFC dengan ayam goring crispy-nya. Bahagia sekali di Amsterdam menemukan KFC. Di London, Swiss dan Itali kami tidak menemukannya. Di tiga Negara itu kami hanya menemukan McDonald yang produk ayamnya hanyalah nudget. Itu pun tak seenak yang bisa kita dapatkan di Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar