Swiss

Swiss
Engelbergh Juli 2010

Minggu, 08 Agustus 2010

Europe Trip day-5 London-Zurich

Hari kelima | London-Zurich | Kamis 24 Juni 2010

Penerbangan ke Zurich menggunakan Eazyjet jam 7am, check in jam 5am. Breakfast di hotel start 5am. Tarif breakfast 7.95GBP, anak-anak free. Kami terlalu memaksakan waktu dengan breakfast dulu. Berangkat dari hotel 5.30am, menuju airport dengan berjalan kaki kira-kira 15menit. Jalan pintas dari hotel ternyata untuk staf airport, kami cuek saja. Hanya saja di areal staf mesti naik turun tangga, kopor-kopor itu mmh. Akhirnya sampai juga di antrean check in, panjang sekali. Waktu sudah menunjukkan jam 6am, sempat gugup juga.
Kami nyelonong ke check in officer melewati antrean yang kalau kami ikuti sudah pasti ketinggalan pesawat. Sebenarnya kami hanya perlu menyerahkan bagasi 3 kopor karena saya sudah check in online, tetapi ternyata tidak memberi nilai lebih pada waktu antrean. Penerbangan kami merupakan Low cost carrier. Pencatatan manifest pada saat check in pun dilakukan secara manual, kok bisa? Yang menyedihkan kami harus merelakan 5 cup yoghurt yang dibawa dari hotel dibuang begitu saja karena alasan cairan yang lebih dari 100ml tidak boleh dibawa ke kabin. Semula itu buat dikonsumsi di pesawat.

Seperti Low cost carrier lainnya, easyjet berjualan makanan juga selama penerbangan 1 jam ini. Mendarat jam 9am local time (1 jam lebih cepat disbanding waktu London). Airport Zurich modern, bagus hanya tak terlalu ramai. Beli tiket transportasi one day pass seharga 12 CHF untuk adult dan 6CHF untuk anak-anak, berlaku untuk 24jam untuk bus dan tram.

Di airport kami menemukan counter SBB Train (Schweizerische Bundesbahnen) jadi sebelum meninggalkan airport kami collect SBB 1-day travelpass untuk digunakan ke Luzern dan Mount Titlis yang sudah dibeli online di Jakarta seharga 4x64CHF. Kami mendapatkan masalah ternyata tiket itu hanya berlaku untuk pemegang Half Fare Travelcard. Untuk membuat travelcard yang valid untuk 1 bulan itu perlu @90CHF, glk! Untuk apa kita apply, sudah mahal toh kita hanya perlu 1 hari saja bukan 1 bulan. Untunglah Bettina Kuhn petugas cantik dengan kuku-kuku hijau yang melayani kami mampu member solusi. Tiket senilai 4x64CHF yang kami pegang dapat di refund dengan potongan fee 20CHF. Alhamdulillah, padahal tertulis jelas di term & conditionnya ‘no refund or exchange’. Nuhunnya Neng. Pelajaran yang saya ambil, peraturan dibuat jelas tetapi juga tidak kaku. Ini diterapkan di Swiss, petugas memilah sendiri mana yang tolerable akibat kelalaian atau ketidaktahuan customer. Salut.


Dari Zurich Flughafen (bandara Zurich) menuju Zurich Hauftbahnhof (terminal Zurich) menggunakan kereta double decker (jadi inget waktu di Sydney, hanya yang di Swiss jauh lebih bagus). Setelah sampai di terminal sempat bingung juga menentukan arah hotel. Setelah membaca petunjuk dan tanya sana sini ketemu juga arah ke hotel. Alexander namanya terletak di Niederdorfstrasse yang jalannya khas eropa banget. Jalanan batu dengan bangunan/pertokoan/café antic di kiri kanan jalan. Hotel kami ada di pojok/ujung jalan. Kami sampai jam 11am sehingga kamar quadruple yang kami bayar ..CHF per malam itu belum siap untuk dimasuki. Bagi kami, disini waktu adalah emas. Untuk memanfaatkan waktu kopor kami titipkan di hotel lalu kami segera mulai mengeksplor Zurich.

Waktu efektif kami di Zurich hanya satu setengah hari sehingga kami harus bergerak cepat. Kami mendaftar ikut city tour dengan membayar 2x64CHF dan 2x32CHF untuk anak-anak menggunakan bis besar yang dilengkapi live guard. Peserta kira-kira 20 orang, ada yang dari Amrik, India, Dubai dan Australia. Tidak banyak dijumpai landmark di Zurich. Yang ditonjolkan adalah keindahan panorama Lake of Zurich. Perkembangan kota ini memang ada di sekitar danau yang sangat besar. Arsitektur bangunan dan rumah-rumah disini sangat menunjukkan citarasa yang tinggi dari warga Zurich, bagus-bagus. Tour guide yang namanya Daniel –mengaku asli Zurich- pernah berkunjung ke Bali dan Papua tampaknya senang dengan kami yang dari Indonesia. Kami dibawa melihat Zurich beserta danaunya dari ketinggian Top of Zurich dengan menaiki cable car terlebih dahulu. Cable car cukup luas bisa menampung hingga 24 orang.

Kami pesan snack dan minuman di café yang tersedia disitu sambil menikmati indahnya pemandangan. Memandang kota dari ketinggian seperti ini mengingatkan memandang Hongkong dari The Peak. Kembali ke bus, kami melewati daerah tempat tinggal mewah yang salah satunya milik Tina Turner yang terakhir masih bernyanyi di usia gaek. Perjalanan diakhiri dengan menyebrangi kapal fery yang memuat kendaraan termasuk bus yang kami tumpangi dan kembali ke tempat keberangkatan yang lokasinya tidak jauh dari Hauftbahnhof. Kapal fery melaju kencang yang dengan cepat sekali meninggalkan dermaga penyebrangan. Butuh waktu hanya 9 menit.

Makan malam menyantap burger isi tuna yang tak habis dimakan tadi siang. Ukurannya buat kami super big, tak heran bisa buat dua kali makan. Harganya 5.5CHF. Di hotel melakukan persiapan ke Luzern dan Mt.Titlis mencari yang tak dapat kami dapatkan di Indonesia: salju!

1 komentar:

  1. Senangnya bisa bisa jalan2 ke Mt Titlis bersama kluarga. Tksh sharingnya.

    BalasHapus