Swiss

Swiss
Engelbergh Juli 2010

Kamis, 12 Agustus 2010

Europe Trip day-14 Amsterdam-Den Haag-Scheveningen

Hari ke empatbelas | Amsterdam | Sabtu 3 Juli 2010

Kami berangkat ke Den Haag dengan menaiki KA dengan tiket @ €10.6 sementara Anya membayar tiket kids (4-11 tahun) sebesar €3. KA berangkat 9.41am melewati stasiun International Airport Schippol dan stasiun Leiden. Antara Schippol dan Leiden terhampar lahan pertanian yang luas. Bila petani-petani kita dilengkapi dengan pacul, petani disini menggunakan alat dan mesin pertanian yang modern. Ke Den Haag ditempuh waktu 50 menit.


Di pusat pemerintahan Belanda ini ditemui nama jalan yang tidak asing didengar antara lain Sumaterastraat dan Jakartastraat. Mereka berupaya mengingat kita rupanya. Perjalanan dilanjutkan dengan naik tram ke Madurodam. Memasuki Madurodam kami dipungut €13 per orang. Miniatur negeri Belanda ini tertata apik dan dikunjungi banyak orang. Berjalan-jalan di Madurodam kita seperti menjadi raksasa yang tangah berjalan di perkotaan karena tinggi bangunan replika hanya setinggi pinggang orang dewasa.

Kami melanjutkan lagi perjalanan masih dengan menggunakan tram ke Scheveningen dengan waktu tempuh 10 menit. Pantai yang panjang serta landai lebar. Berbeda dengan hari kemaren yang panas, hari ini (di pantai pula) dingin! Cuaca di Eropa kadang memang bikin kami bingung, bisa berubah begitu saja. Kami merasakan angin yang datang dari arah kutub utara, segaaar. Waktu lunch tiba, kami mampir di restoran Kebab yang tertulis 100% halal. Masing-masing kami memesan. Porsinya besar sehingga dimakan berempat pun masih tidak habis juga. Di pantai ada dua grup manula sedang menari dengan berkelompok (mirip poco-poco) hanya diiringi musik dengan irama yang lebih nge-beat.

Kami memapaki anjungan yang menjulur ke laut lebih dari 200m. Memandangi laut dan pantai dari ketinggian dan dari arah laut. Pantainya tidak istimewa tetapi suasananya membuat kami betah dan seakan enggan meninggalkan Scheveningen yang terasa asyik untuk dinikmati. Waktu sudah menunjukkan 3pm. Masih ada agenda di Amsterdam untuk mengunjungi Magna Plaza yang kemaren tertunda atau menelusuri pinggir kanal atau mengunjungi Laundry karena cucian sudah menumpuk. Kami meninggalkan Den Haag Centraal dengan KA jam 15.28pm. Seperti biasa kami lebih senang untuk mengambil tempat duduk di tingkat dua.


Sampai di Amsterdam Central kami berjalan kaki 10 menit ke Magna Plaza. Pusat perbelanjaan yang menjadi salah satu icon Amsterdam itu terdiri dari 3 lantai. Menurut saya tak ada yang menarik, tak bisa disandingkan dengan Harrods. Hanya terdiri dari beberapa toko dan masih jauh lebih ramai mall-mall di Jakarta. Daya tariknya hanya ada pada bangunan kuno antiknya baik pada sisi eksterior maupun interiornya. Berbeda dengan mall-mall di Jakarta yang masih menjunjung servis, di Magna Plaza untuk bisa sampai ke toilet pengunjung dengan menggunakan mesin ditarik ongkos €0.5 (Rp.6000). Dari sini saya jadi lebih bisa menghargai pengelola mall di tanah air.

Kami keluar gedung tanpa membeli apapun dan disambut hujan. Ya pertama kali kehujanan di Eropa! Dengan sedikit berbasah-basahan kami kembali ke hotel. Di perjalanan menemukan Festival Thailand. Kami beli saja masakan Thailand untuk disantap di hotel. Suatu kebahagiaan bisa menemukan masakan asia. Selesai santap malam di penginapan, saya membawa dua tas berisi pakaian kotor untuk dicuci di Laundry yang letaknya hanya selang satu toko dari Old Quarter hotel tempat kami menginap. Koin cuci senilai €3.7 untuk mesin 6kg (kami pakai 2 mesin) dan €1 untuk dryer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar